Berkorban bagi yang mampu
Berkorban di hari raya haji,, biasanya banyak di lakukan oleh orang atau masyarakat muslim lainnya di belahan dunia ini,, baik di indonesia maupun di luar negri
Berkorban di hari raya haji biasanya di lakukan setelah acara sembahyangan idul adha atau hari raya haji,, selama tiga hari, berkorban hewan kebanyakan di lakukan dengan seekor sapi,kambing,atau unta,, bagi yang di timur tengah,
Berkorban hewan biasanya di lakukan atau di serahkan,, kepada panitia korban, baik panitia korban mesjid, mushola atau milik pemerintah dan lainnya ,
Berkorban hewan di lakukan oleh sekelumpuk warga,, yang biasanya di serahkan oleh panitia langgar atau suatu lainya untuk rw atau rt tersebut secara gotong royong.
Berkorban tersebut adalah sesuatu keharusan atau wajib bagi orang yang mampu ,,yang orang berduet karena di harta itu ada hak orang orang pakir miskin,, di sekitarnya, tapi kalau orang yang tidak mampu tak apa apa,, di dalam riwayat nabi ibrahim,, beliau mengurbankan ribuan hewan korban seperti unta, sapi, kibas atau kambing,,dan orang orang di sekitar beliau terheran heran,, dan berkata,, kenapah engkau mau berkorban sebegitu banyaknya,, karena kata nabi ibrahim,, harta bukan ke punya ku,
Berkorban hewan di hari raya haji atau idul adha,, banyak orang atau masyarakat lakukan,, namun banyak orang -orang yang mampu melakukan korban secara bersewadaya,, padahal mereka mereka yang bersewadaya tersebut adalah orang orang yang mampu,, sebenar nya orang orang yang mampu itu,, adalah bukan bersewadaya seperti patungan untuk berkorban sampai 25 orang,, 35 orang,, 15 atu 17 orang,, kalau yang seperti demikian itu bukanlah berkorban. tapi urunan hakikah,, atau berkorban nya orang yang tidak mampu membeli hewan korban tapi ingin berkorban secara bersewadaya sesama tidak mampu,, dan daging Nya pun di bagikan pada mereka mereka yang bersamaan itu,,
Bayang kan nabi ibrahim,, beliau itu dalam riwayat itu,, beliau berkorban itu bukan bersewadaya tapi beliau untuk beliau adalah ribuan hewan ternak,, unta,, sapi, dan kibas atau kambing. bayangkan,, beliau ,,berapa uang yang harus di keluarkan beliau kalau ribuan hewan korban tersebut???
Sangat banyak dan beliau pun tidak mempermasalahkan,, hal tersebut karena harta bukanlah milik beliau,, tapi milik Allah swt,, sebenarnya,,harta tersebut sangat lah sebentar Allah swt menghanguskanya,, karena milik nya,,
Bahkan,, nabi ibrahim saat di perintahkan oleh Allah swt untuk menyembelih putra nya tercinta dan paling di sayang pun,,beliau lakukan,, bayangkan kalau hanya harta saja,, yang mampu menyembelih hewan korban satu orang satu hewan,, masih jauh dengan nabi ibrahim tersebut,,
Nah,, berkorban lah,, bagi orang yang mampu,, sebagai mana kemampuannya dan hartanya,,
Demikian apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi saya dan terlebih bagi yang membacanya nya,, wasalam.
Berkorban di hari raya haji,, biasanya banyak di lakukan oleh orang atau masyarakat muslim lainnya di belahan dunia ini,, baik di indonesia maupun di luar negri
Berkorban di hari raya haji biasanya di lakukan setelah acara sembahyangan idul adha atau hari raya haji,, selama tiga hari, berkorban hewan kebanyakan di lakukan dengan seekor sapi,kambing,atau unta,, bagi yang di timur tengah,
Berkorban hewan biasanya di lakukan atau di serahkan,, kepada panitia korban, baik panitia korban mesjid, mushola atau milik pemerintah dan lainnya ,
Berkorban hewan di lakukan oleh sekelumpuk warga,, yang biasanya di serahkan oleh panitia langgar atau suatu lainya untuk rw atau rt tersebut secara gotong royong.
Berkorban tersebut adalah sesuatu keharusan atau wajib bagi orang yang mampu ,,yang orang berduet karena di harta itu ada hak orang orang pakir miskin,, di sekitarnya, tapi kalau orang yang tidak mampu tak apa apa,, di dalam riwayat nabi ibrahim,, beliau mengurbankan ribuan hewan korban seperti unta, sapi, kibas atau kambing,,dan orang orang di sekitar beliau terheran heran,, dan berkata,, kenapah engkau mau berkorban sebegitu banyaknya,, karena kata nabi ibrahim,, harta bukan ke punya ku,
Berkorban hewan di hari raya haji atau idul adha,, banyak orang atau masyarakat lakukan,, namun banyak orang -orang yang mampu melakukan korban secara bersewadaya,, padahal mereka mereka yang bersewadaya tersebut adalah orang orang yang mampu,, sebenar nya orang orang yang mampu itu,, adalah bukan bersewadaya seperti patungan untuk berkorban sampai 25 orang,, 35 orang,, 15 atu 17 orang,, kalau yang seperti demikian itu bukanlah berkorban. tapi urunan hakikah,, atau berkorban nya orang yang tidak mampu membeli hewan korban tapi ingin berkorban secara bersewadaya sesama tidak mampu,, dan daging Nya pun di bagikan pada mereka mereka yang bersamaan itu,,
Bayang kan nabi ibrahim,, beliau itu dalam riwayat itu,, beliau berkorban itu bukan bersewadaya tapi beliau untuk beliau adalah ribuan hewan ternak,, unta,, sapi, dan kibas atau kambing. bayangkan,, beliau ,,berapa uang yang harus di keluarkan beliau kalau ribuan hewan korban tersebut???
Sangat banyak dan beliau pun tidak mempermasalahkan,, hal tersebut karena harta bukanlah milik beliau,, tapi milik Allah swt,, sebenarnya,,harta tersebut sangat lah sebentar Allah swt menghanguskanya,, karena milik nya,,
Bahkan,, nabi ibrahim saat di perintahkan oleh Allah swt untuk menyembelih putra nya tercinta dan paling di sayang pun,,beliau lakukan,, bayangkan kalau hanya harta saja,, yang mampu menyembelih hewan korban satu orang satu hewan,, masih jauh dengan nabi ibrahim tersebut,,
Nah,, berkorban lah,, bagi orang yang mampu,, sebagai mana kemampuannya dan hartanya,,
Demikian apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi saya dan terlebih bagi yang membacanya nya,, wasalam.
Komentar
Posting Komentar